Ketika sabar diperintahkan Allah
kepada kita semua, maka Diapun adakan sebab-sebab yang membantu dan
memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah
memerintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang
memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Ia tidak
mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya. Sabar walaupun
sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan kelakuan dan
tindakan orang lain. Akan tetapi kesabaran harus ada dan diwujudkan.
Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:
1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah (yang artinya): “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah“. (QS. Al Balad: 4)
2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firmanNya (yang artinya): “Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al Baqarah: 249)
b. Mendapatkan shalawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firmanNya (yang artinya): “Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa
ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk” (QS. Al Baqarah: 155-157)
c. Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmanNya (yang artinya): “Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah
kepada Allah supaya kamu beruntung”. (QS. Al Imran: 200).
4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan
sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan
sebagai rahmat dariNya. Inilah yang difirmankan Allah (yang artinya): “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al Insyirah: 5-6)
5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepadaNya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran,
6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmanNya (yang artinya): “Dan
orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka,
secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan
kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)” (QS.Al Ra’d :22)
8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan.
Ibnul Qayyim menyatakan: “Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada
pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada
pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya, kemudian ditambah
dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah
akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah
baginya”.
9. Menguatkan faktor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
a.
Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan melihat. Seorang yang
senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat
bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana
Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
b.
Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan perintah
dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian juga akan
bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang
mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta
dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
c.
Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang
mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. Oleh
karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang
dari bermaksiat karena malu denganNya dan memotivasi melaksanakan
perintahNya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan
kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
d.
Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan
marah bila hambaNya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat
menahan amarahNya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat
bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan
diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.