

Kalau kita sadari, sebenarnya orang yang tidak memiliki harta tidaklah merasa hina dan rendah dimata orang lain, tidak perlu untuk merasa sedih dan selalu merenungi nasib dirinya, karena harta adalah hanya satu dari sekian juta nikmat yang telah diberikan kepada kita. Masih banyak nikmat-nikmat lain yang tak kalah pentingnya daripada sebuah harta. Yaitu nikmat sehat, nikmat yang tak bisa dibandingkan dengan apapun. Apalah artinya rumah megah kalau badan kita sendiri dalam keadaan sakit.
Kekayaan adalah Ujian
Persefsi orang yang berkembang di masyarakat adalah bahwa bila ada seseorang yang naik jabatan atau mendapatkan harta mendadak, sering kita menilai bahwa dia sedang beruntung, berbeda dengan jika seseorang mengalami kepailitan atau kebangkrutan, kita menganggap bahwa dia sedang diuji oleh yang Maha Kuasa. Padahal kalau kita pahami antara Kepailitan atau keberuntungan adalah sama pada hakekatnya adalah sebuah ujian. Yang miskin diuji dengan kefakirannya

Meskipun harta sebenarnya merupakan sebuah ujian. Kalaulah boleh memilih mungkin kita meminta untuk diuji dengan kekayaan daripada kemiskinan, karena kemiskinan lebih banyak menyajikan kesulitan-kesulitan yang membuat seseorang bersikap putus asa hingga cenderung untuk berbuat curang dan lari dari tanggung jawab. Nah, faktor kemiskinan ini juga adalah salah satu dari faktor yang menyebabkan angka kriminal di masyarakat kita semakin tinggi.
Banyak orang yang memimpikan untuk mendapatkan harta dan kekayaan secara instan.

Maka dari itu kita sebagai manusia sudah sepantasnya untuk bersyukur dengan apa yang sudah kita terima selama ini, Kaya harta tidaklah lebih mulia bila miskin hatinya, tetapi miskin harta adalah lebih baik asalkan kaya akan hati.
Wassalam.