1.> Kita dikenang bukan karena
cara orang lain memperlakukan kita | Tapi bagaimana cara kita
memperlakukan orang lain.
2.> Perlakuan orang lain kepada
kita seringkali tidak bisa kita pilih |
Tapi kita selalu bisa memilih cara
kita untuk perlakukan orang lain.
3.> Hadapi setiap kecongkakan
dengan rendah hati | Karena
kecongkakan akan senang bila
justru temukan teman.
4.> Balas ucapan kasar dengan lisan
yang baik | Mungkin yang berkata
kasar belum pernah mendengar
kata-kata yang baik.
5.> Allah menghisab kita bukan dari
amal orang lain kepada kita | Tapi
bagaimana cara kita beramal
kepada mereka.
6.> Selalu ada pilihan dalam
membalas amal orang lain terhadap
kita | Balas lebih jahat mudah |
Balas lebih baik susah | Makanya
surga itu susah.
7.> Untuk apa membalas perlakuan
buruk dengan hal lebih buruk? | Biar
puas? | Pantas aja setelahnya
hatimu kosong, dan susah tidur.
8.> Untuk apa membalas perlakuan
buruk dengan hal lebih buruk? | Toh,
kita semua sama-sama bakal mati
dan menjadi mayat.
9.> Balas mencaci tiada pernah
sadarkan pencaci | Diam atau balas
dengan lisan yang baik | Lebih
mungkin sadarkan dia, ya bukan?
10.> Memang paling enak punya
teman halus lisan | Kalau bicara jadi
nasihat, bila diam jadi
pengingat. Akan lebih indah bukan?
Semoga bermanfaat dan bisa diambil hikmahnya untuk
cara orang lain memperlakukan kita | Tapi bagaimana cara kita
memperlakukan orang lain.
2.> Perlakuan orang lain kepada
kita seringkali tidak bisa kita pilih |
Tapi kita selalu bisa memilih cara
kita untuk perlakukan orang lain.
3.> Hadapi setiap kecongkakan
dengan rendah hati | Karena
kecongkakan akan senang bila
justru temukan teman.
4.> Balas ucapan kasar dengan lisan
yang baik | Mungkin yang berkata
kasar belum pernah mendengar
kata-kata yang baik.
5.> Allah menghisab kita bukan dari
amal orang lain kepada kita | Tapi
bagaimana cara kita beramal
kepada mereka.
6.> Selalu ada pilihan dalam
membalas amal orang lain terhadap
kita | Balas lebih jahat mudah |
Balas lebih baik susah | Makanya
surga itu susah.
7.> Untuk apa membalas perlakuan
buruk dengan hal lebih buruk? | Biar
puas? | Pantas aja setelahnya
hatimu kosong, dan susah tidur.
8.> Untuk apa membalas perlakuan
buruk dengan hal lebih buruk? | Toh,
kita semua sama-sama bakal mati
dan menjadi mayat.
9.> Balas mencaci tiada pernah
sadarkan pencaci | Diam atau balas
dengan lisan yang baik | Lebih
mungkin sadarkan dia, ya bukan?
10.> Memang paling enak punya
teman halus lisan | Kalau bicara jadi
nasihat, bila diam jadi
pengingat. Akan lebih indah bukan?
Semoga bermanfaat dan bisa diambil hikmahnya untuk