Seperti yg kita tahu,CINTA sebuah kata yg begitu indah dan akrab dlm kehidupan kita.
Semua orang pasti pernah merasakan bahkan mengarungi apa itu rasa yg disebut dgn CINTA.
Dalam benak kita mungkin terbayang dalam CINTA hanyalah keindahan saja tetapi nyatanya tak bisa ditampik banyak pula yg terkecewakan olehnya,cinta yang kandas atau kegagalan dlm membina hubungan percintaan.
Nah,poin dibawah ini kayaknya pantas tuk direnungkan jika anda saat ini sedang dilanda kekecewaan karena CINTA,moga kekecewaan tersebut bisa berkurang atau sukur-sukur bisa terlupakan.
~CIPTAKAN KESADARAN
Kita adalah manusia biasa dan semua orang juga sama,jadi ketika keinginan dan harapan tak selamanya selalu terwujud itu bukan hanya kita semua orang juga pernah mengalami hal yang sama,tak terkecuali seperti kegagalan dalam hal hubungan asmara.
Sadarilah bahwa kekecewaan lumrah dirasakan oleh kita sebagai makhluk yg bernama manusia,dan bukan hanya cinta banyak hal yg bisa menciptakan sebuah kekecewaan.
Sang pencipta selalu punya rahasia dibalik kegagalan dan kekecewaan tersebut, jadi tak perlulah berkeluh kesah,apalagi mengutuk dan mencari-cari kekurangan pada diri sendiri yg sebenarnya kekecewaan itu ada bukanlah disebabkan oleh hal itu.
~CINTA BUKANLAH SEGALA GALANYA
Boleh saja kita merasa kecewa,terluka bahkan sakit yang teramat meluluh lantakan seisi perasaan,
namun cobalah tengok dan renungkan apakah lantaran kekecewaan dan kegagalan cinta tersebut membuat dunia ini berhenti berputar?,apakah karenanya matahari tak lagi terbit dari timur?,atau apakah juga membuat angin berhenti berhembus?..tidak bukan??
toh semuanya masih tetap seperti semula.
Maka berusahalah menjadi orang yg tegar,CINTA bukanlah segala-galanya dlm hidup ini,banyak hal yg lebih perlu dipikirkan daripada terpaku pada kekecewaan yg nantinya akan berlalu dengan sendirinya.
~CINTA ITU MATI SATU TUMBUH SERIBU
Pernah dengar kalimat diatas?,
sebenarnya kalimat itu diciptakan untuk memotivasi agar kita lebih kuat
dan bukan jadi orang yang lemah ketika dilanda kegagalan atau
kekecewaan karena cinta,meski terkesan agak lucu namun bagus juga
sebagai acuan motivasi.
Aplikasikan saja kalimat tersebut sejenak dlm pikiran kita,hingga kita tersadar bahwa tuk kali ini kita memang gagal,tuk saat ini kita memang terkecewakan oleh cinta tapi besok belum tentu.
Buktikan bahwa kita bukan seorang pecundang yg hanya bisa merengek,mengeluh dan mengaduh,karena besok atau lusa akan banyak cinta lain yg menunggu dan jauh lebih baik dari orang yang telah mengecewakan kita saat ini.
Nah segitu saja,3 point diatas jika benar-benar kita renungkan meski sejenak inshaAllah setelahnya kita akan mampu tersenyum dan perlahan terlupa pada kekecewaan dan kegagalan karena CINTA yang kandas.
Maksudnya demikian. Mengenai niat, ketika kita berbuat suatu amal kebaikan, beramal saleh. Apakah kita akan menanamkan sebuah niat sebelum melakukan tindakan sambil memegang sebuah kalkulator dan menghitung apa yang akan kita terima dari akhir perbuatan kita? Jika kita melakukan perkara kebaikan A, kita juga ngitung-ngitung dampak dari kebaikan itu juga harus A. Ketika kita berniat melakukan C dan harapan kita juga harus dapatkan C. Ini mengenai niat. Sedangkan perspektif, segala hal yang kita lakukan kita memandangnya dari sisi mana? Apakah kepada Tuhan? atau manusia? Ketika kita berharap akan mendapatkan kebaikan disisi manusia, kita akan lebih sering mendapatkan perkara yang berujung kekecewaan. Bagaimana dengan Tuhan? *maknai dan kaitkanlah sendiri dengan hal-hal lain. Saya sangat percaya Anda adalah orang yang bijak dalam memaknai segala sesuatunya.







Semua orang pasti pernah merasakan bahkan mengarungi apa itu rasa yg disebut dgn CINTA.
Dalam benak kita mungkin terbayang dalam CINTA hanyalah keindahan saja tetapi nyatanya tak bisa ditampik banyak pula yg terkecewakan olehnya,cinta yang kandas atau kegagalan dlm membina hubungan percintaan.
Nah,poin dibawah ini kayaknya pantas tuk direnungkan jika anda saat ini sedang dilanda kekecewaan karena CINTA,moga kekecewaan tersebut bisa berkurang atau sukur-sukur bisa terlupakan.
~CIPTAKAN KESADARAN
Kita adalah manusia biasa dan semua orang juga sama,jadi ketika keinginan dan harapan tak selamanya selalu terwujud itu bukan hanya kita semua orang juga pernah mengalami hal yang sama,tak terkecuali seperti kegagalan dalam hal hubungan asmara.
Sadarilah bahwa kekecewaan lumrah dirasakan oleh kita sebagai makhluk yg bernama manusia,dan bukan hanya cinta banyak hal yg bisa menciptakan sebuah kekecewaan.
Sang pencipta selalu punya rahasia dibalik kegagalan dan kekecewaan tersebut, jadi tak perlulah berkeluh kesah,apalagi mengutuk dan mencari-cari kekurangan pada diri sendiri yg sebenarnya kekecewaan itu ada bukanlah disebabkan oleh hal itu.
~CINTA BUKANLAH SEGALA GALANYA
Boleh saja kita merasa kecewa,terluka bahkan sakit yang teramat meluluh lantakan seisi perasaan,
namun cobalah tengok dan renungkan apakah lantaran kekecewaan dan kegagalan cinta tersebut membuat dunia ini berhenti berputar?,apakah karenanya matahari tak lagi terbit dari timur?,atau apakah juga membuat angin berhenti berhembus?..tidak bukan??

toh semuanya masih tetap seperti semula.
Maka berusahalah menjadi orang yg tegar,CINTA bukanlah segala-galanya dlm hidup ini,banyak hal yg lebih perlu dipikirkan daripada terpaku pada kekecewaan yg nantinya akan berlalu dengan sendirinya.
~CINTA ITU MATI SATU TUMBUH SERIBU
Pernah dengar kalimat diatas?,

Aplikasikan saja kalimat tersebut sejenak dlm pikiran kita,hingga kita tersadar bahwa tuk kali ini kita memang gagal,tuk saat ini kita memang terkecewakan oleh cinta tapi besok belum tentu.
Buktikan bahwa kita bukan seorang pecundang yg hanya bisa merengek,mengeluh dan mengaduh,karena besok atau lusa akan banyak cinta lain yg menunggu dan jauh lebih baik dari orang yang telah mengecewakan kita saat ini.
Nah segitu saja,3 point diatas jika benar-benar kita renungkan meski sejenak inshaAllah setelahnya kita akan mampu tersenyum dan perlahan terlupa pada kekecewaan dan kegagalan karena CINTA yang kandas.
Tentu Kita Pernah diKeCEwaKan Sebuah Curahan Ketika Hati ini
diKECEWAKAN
Hati. Lagi…. Kembali saya goreskan fragmen ini pada sebuah titik
pemikiran yang berdasar pada empat huruf tapi sangat istimewa untukku,
“hati.” Kali ini alur ini akan mengacu pada sebuah perkara yang
dinamakan KECEWA. Yah, dikecewakan atau mengecewakan. Menurutku ini
masalah (pandangan/pemikiran) perspektif dan niat.
Maksudnya demikian. Mengenai niat, ketika kita berbuat suatu amal kebaikan, beramal saleh. Apakah kita akan menanamkan sebuah niat sebelum melakukan tindakan sambil memegang sebuah kalkulator dan menghitung apa yang akan kita terima dari akhir perbuatan kita? Jika kita melakukan perkara kebaikan A, kita juga ngitung-ngitung dampak dari kebaikan itu juga harus A. Ketika kita berniat melakukan C dan harapan kita juga harus dapatkan C. Ini mengenai niat. Sedangkan perspektif, segala hal yang kita lakukan kita memandangnya dari sisi mana? Apakah kepada Tuhan? atau manusia? Ketika kita berharap akan mendapatkan kebaikan disisi manusia, kita akan lebih sering mendapatkan perkara yang berujung kekecewaan. Bagaimana dengan Tuhan? *maknai dan kaitkanlah sendiri dengan hal-hal lain. Saya sangat percaya Anda adalah orang yang bijak dalam memaknai segala sesuatunya.

Kehidupan, perjalanan dan sebuah perumpamaan “lingkaran yang
berputar.” Kita tentu tidak mungkin lepas dengan semua keadaan atau
kondisi ini bukan? Tidak selamanya kita berada di atas dengan segala
kesenangan dan tidak selamanya kita berada di bawah dengan seluruh
perih yang selalu kita rasakan saat ini. Sungguh, Tuhan itu maha adil.
Hanya dia yang mengetahui yang mana yang baik untuk hambanya. Suatu
pemikiran jika kita tidak menerima sebuah kepahitan disaat-saat
seperti ini, boleh jadi ini yang terbaik untuk kita, juga sebaliknya.
Rasa kecewa merupakan sebuah bentuk perasaan yang tidak kita inginkan
keberadaannya muncul dalam hati kita. Tidak seorang pun yang
menginginkan rasa kecewa. Tidak seburuk hinaan, tapi rasa sakit yang di
akibatkan lebih dalam dari hal itu.
Sahabatku, selalu ada perih di dalam sudut hati terdalam kita. Ketika
dirimu menceritakan sebuah kisah tentang kepahitan yang pernah kamu
alami. Mungkin, setelah sekian lama kita bertahan dengan kepahitan ini,
memendam saja luka yang menggores hati, sekian lama menahan nestapa
dan perihnya. Tentunya Tuhan selalu membuat kita tegar dengan
perjalanan yang kau tempuh itu bukan? Percayalah, ini sebuah jalan yang
terbaik untuk kisah ini.
Sahabatku, memang banyak hal yang tidak ingin kita lepaskan dalam
genggaman kita. Ada orang yang kehadirannya dalam kehidupan kita tidak
ingin kita tinggalkan, ada sebuah kecintaan terhadap sesuatu yang tidak
inging kita lepaskan dan ada pula sebuah kenangan yang selalu kita
inginkan baik dalam perjalanannya. Tetapi memang ada saatnya juga dimana
kita harus berhenti mencintai seseorang atau sesuatu hal dan sungguh
bukan karena dia atau itu tidak lagi mencintai kita. Melainkan karena
kita sendiri disadarkan oleh Tuhan bahwa segala sesuatu itu akan lebih
berharga dan berbahagia kalau kita tinggalkan atau melepaskannya.
Perasaan kecewa akan hadir ketika hal yang paling kita inginkan tidak
sesuai dari apa yang kita harapkan dan rasa ini sulit untuk diberikan
kepada orang lain yang bertanya “Kenapa kau bersedih?” Mungkin dapat
dilukiskan pada suatu keadaan yang pas, tapi sulit untuk memberikan rasa
sakit yang sama. Karena inilah hati berada di tempat yang istimewa
bagiku. *mungkin paradigma ini terlalu umum ya menempatkan hati sebagai
sesuatu yang istimewa. tapi karena ini pula betapa banyak orang yang
tidak menghargai hati sebagai pusat tindakan dan segala sumber
perasaannya?

*mengenai banyak orang yang kini tidak memiliki hati. Pagi tadi saat
sarapan, menggonta-ganti channel TV (Trans7, Karaoke Dadakan *kalau
tidak salah nama programnya). Hati ini sangat miris, ketika Asri Welas
Pramawati (pembawa acara tadi pagi) menemukan seorang bocah berumur
kira-kira 7 tahun di antara banyak penonton. Seorang bocah laki-laki
dengan pakaian seadanya, membawa gitar mini dan tanpa alas kaki (karena
tanpa alas kaki Asri jadi tertarik, awalnya sih kayak mau ngelawak,
seperti biasanya). Asri tanya *nada nyeleneh seperti biasa, “Adik, kenapa tidak pakai sendal kesini? Dari tadi pagi disini tidak pakai sendal?” Bocah itu meng’iyakan saja. “Terus jam segini kagak sekolah? Ibu Bapaknya mana?” Bocah itu menjawab, “Kagak…. Ibu sama Bapak di rumah.” Asri, *nada sudah berubah “Oh….
terus ngapain pagi-pagi disini… Eh…(*nyapa penonton agar tenang) ini
dari pagi disini kagak pakai sendal, kagak sekolah…. Ngapain dik?” Bocah, “Nyari uang lah….!!” *senyum-senyum aja.

Ekpresi Asri sudah berubah ketika bocah ntu sudah katakan nyari
uang. Ketika si Astri mau nangis….*asri memang suka terbawa suasana,
dibuktikan dengan beberapa program sebelumnya juga kalau ada sesuatu
yang benar-benar membuatnya sedih, nangis dah. Penonton di belakang
malah berseru… “Huuuuuhhh……” (*maksudnya, ah!
Ngapain sih pakai nangis segala?) dengan nada tanpa kepedulian. Bukan
ini yang membuat hati ini tambah miris, tapi menjadi sangat miris lagi
ketika melihat seorang remaja wanita muda (salah seorang penonton yang
lumayan paling nampak dikamera dan di belakang Asri) dengan pakaian
minim, kaos dan celana jeans kentat, tanpa kerudung dan sungguh tidak
sesuai dengan tubuhnya yang agak gemuk. Dengan cuek memperhatikan
obrolan itu dengan wajah sangat ketus, memegang dengan gaya bangga
Handphone yang paling di gemari saat ini (BlackBerry) sambil
mengetik-ngetik sesuatu, sebelumnya dia juga ikut berseru “Huuh!” Asli
dah, kalau tu layar kaca bisa tembus realitas, sendok nie dah
kelempar. Heran asli heran…. Apakah ini sebuah pertanda kebobrokan
bangsa? dengan ketidakpedulian orang-orang yang hidup di negara
kapitalis dan sekuler? Orang-orang metro…. tapi tak memiliki hal yang
disebut sebagai hati. Ah… Dunia…. Dunia….
Memang mudah mengkritisi sesuatu ya? Tapi sesungguhnya ini merupakan
bukti kecil nan sederhana. Jujur saja, mungkin tadi ingin menghapus
postingan ini, dengan alasan “Kok hal sesederhana ini gue bahas ya?”
tapi karena membaca perkara “Hal kecil berdampak besar. Ku urungkan
niat menghapus fragmen sederhana ini.Hal yang kecil insyaAllah akan
berdampak besar.

Kembali ke pembahasan “kecewa.” dan kali ini mengisikan curahan
hati. Lama sejak aku cukup dikecewakan dengan sebuah perkara yang
kupikir aku bisa berkembang didalamnya. Banyak yang menasehatiku agar
aku melanjutkan saja perjalanan ini. Tapi sungguh ini perkara hati,
tentang banyak kisah atas sebelumnya, kuatnya prinsip hidup, mencari
kedaiamaian yang sejati bagi diri pribadiku, tentang rasa bangga yang
sama sekali tidak sama dengan orang lain (bukan karena ketenaran atau
popularitas), menginginkan ketenangan dalam menjalani studi dan rasa
enek terhadap seseorang yang ku ingin memperbaiki kualitas emosiku
terhadapnya agar tidak terjerumus ke dalam lubang kebencian yang lebih
dalam. Sekali lagi, pandangan seseorang yang merasakan atas dasar
pengalamannya tidaklah sama dengan orang orang lain yang ingin ikut
merasakan hal yang sama. Sungguh, tidak pernah lagi menghadirkan
kebencian kepada siapa pun atas kisah pahit apapun. Selalu belajar
menjadi sosok yang selalu bisa memafkan, meski awalnya itu perih. Satu
hal, aku sudah memaafkan diriku dan memaafkan semua orang yang kupikir
dia sengaja atau tidak sengaja menghadirkan kekecewaan ini. Jadi tidak
ada yang perlu dikhawatirkan.

Berakhir dalam sebuah kesimpulan dalam kekecewaan ini aku harus
menjauh dan pergi dalam sebuah kisah baru yang ku niatkan bahwa aku
harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Untuk siapa pun yang aku
kenal. Bukan kebaikan atas dasar kepada diri sendiri, tapi bagi orang
lain. Semoga niat ini kokoh seperti aku pertama kali menuliskannya ini
disini. Amiin….
Kekecewaan memang akan kita rasakan ketika kita mendapatkan sesuatu
yang tidak kita inginkan. Tapi sejatinya, dari pengalamanku itu. Kita
bisa menukarnya dengan sebuah optimistis yang lebih baik dari
sebelumnya. Bahwa Tuhan akan selalu menghadirkan makna di balik semua
kejadian yang kita alami dalam setiap fragmen yang sedang kita jalani
kini.

Mungkin ketika Anda kini sedang putus cinta dengan kekasih Anda,
yakinlah akan ada pengganti yang sudah disiapkan oleh’Nya dan pasti itu
akan lebih baik jika Anda memaknai kisah Anda dengan baik. Bukan dengan
rasa putus asa dan benci. Mungkin kini Anda merasakan kecewa terhadap
kerja keras Anda selama ini tidak berbuahkan hasil yang sebanding,
yakinlah ketika Anda menyikapinya dengan senyum dan kepedulian kepada
orang lain. Tuhan pasti akan menyiapkan ganjaran yang pasti lebih dari
semua usaha Anda sebelumnya. Ingatlah, kita tidak lebih besar dari
ukuran bakteri yang mikroskopis dengan genggaman Tuhan yang memiliki
seluruh galaksi dan alam semesta. Tuhan tidaklah pelit, Tuhan pasti
hadirkan kisah yang lebih indah dari pada hanya menyesali sebuah
kekecewaan. Ada jalan yang lebih baik dihamparkan oleh’Nya dan tentunya
ketika Anda sudah dikecewakan dengan satu jalan. Pilihlah kebaikan lain
dengan jalan yang baru.
Semoga dapat mencerahkan meski setitik bagian di bagian yang juga istimewa bagimu, YOUR HEART….. -Rodhiya Noor Fajri-

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu?Yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu,Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan..
Maka
apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),Kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain,Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya
kamu berharap.”
~ (QS.94:1-8)