Bersyukurlah bukan dikarenakan
kita dipertemukan oleh orang-orang yang senantiasa mengungkit kelebihan kita
tapi bersyukurlah karena Tuhan menghadirkan orang-orang yang berbesar hati
untuk mengingatkan segala kekurangan yang ada dalam diri kita."
Yang paling mudah dalam hidup ini
adalah mendengar orang lain menilai kebaikan-kebaikan yang ada pada diri kita.
Tidak perlu melakukan penolakan terhadap apa yang diucapkan karena kita pun
senang mendengar orang lain memuji apa yang kita lakukan. Sedangkan Allah terus
mendengar kegembiraan hati yang kita rasakan, secuil kesombongan akan merusak
amal yang kita lakukan dan sederet rasa riya akan menghapus rentetan kebaikan
yang terukit. Menjadikannya seakan-akan berarti di dunia, tapi tidak sedikit
pun berarti memperberat timbangan amal kebaikan kita di akhirat kelak.
Begitu pula ketika kita lupa akan
makna dari kelebihan yang diberikan kepada kita. Kemudian dengannya kita terus
menerus mengkritik orang lain.
Seakan-akan terlupakan bahwa pemain
lebih baik daripada
penonton, terlibat untuk proses kebaikan
lebih baik
daripada mengomentari kebaikan itu sendiri.
Kembali lagi
Allah mendengar secuil kebanggaan yang melenakan dan Allah hapus kelebihan
tersebut karena keterlenaan diri kita. Sedangkan nun jauh di sana ada orang-orang yang
tersakiti, dan Allah dengan Ke Maha Adilan-Nya mengabulkan doa orang-orang yang
tersakiti dikarenakan kritikan-kritikan kita yang tidak pernah membangun. Lalu
apa yang harus kita banggakan?
Terkadang di sekian lintasan
perjalanan kita, perlu ada terminal henti untuk merenungkan kembali apa yang
kita lakukan. Sekadar untuk menjaga amal kebaikan agar tidak luntur dikarenakan
keterlenaan diri ketika berada di atas, dan kealphaan bahwa nasib manusia akan
terus diputar oleh Allah untuk mengetahui hamba-hamba-Nya yang memiliki
keimanan lebih kepada-Nya.
Jika kita memohon kepada-Nya
dengan tulus atas penjagaan amal kebaikan kita. Maka Allah pun akan memberi apa
yang kita pintakan dengan tulus kepada-NYa.
Allah
memberikan hati yang lapang dan tawadhu untuk mengabaikan segala komentar
kebaikan namun terus produktif melakukan
kebaikan. Sebagaimana meletakkan dunia bukan di hati sehingga mudah sekali
untuk sombong dan riya, tetapi meletakkannya di tangan sehingga memperjelas
bahwa segalanya hanyalah titipan dari Allah semata.
Allah
bantu diri kita dengan menutup telinga kita dari penilaian khalayak atas
kebaikan kita, dijaganya hati kita dari riya dan dihadirkannyalah tantangan
untuk menyibukkan kita dan menyelamatkan dari keterlenaan manusia.
Dan
Allah pun menghadirkan orang-orang pilihan untuk mengingatkan segala kekurangan
kita. Agar hati kita terjaga dari sifat riya yang menggugurkan amalan kebaikan,
meng- ajarkan bahwa kita tidak bisa menjadi sempurna karena seki- an kelebihan
kita. Dan masih banyak yang perlu kita benahi untuk menjadi lebih baik.
Bersyukurlah
ketika kekurangan Anda diingatkan oleh Allah lewat orang-orang pilihan, sebut
asma-Nya karena Dia tahu tidak mudah bagi kita untuk melihat kekurangan diri sendiri
dan dengan kasih sayang-Nya dia pertemukan diri kita kepada kritikan, saran dan
nasihat yang mengajak kita untuk
melihat bahwa masih
banyak yang perlu dilakukan untuk fmperberat amal timbangnn di akhirat kelnk. Allahu Akbar, Allah Maha Besar.