Jika hati kita bersih, maka bersih pula pikiran kita.
Jika pikiran kita bersih, maka bersih pula perkataan kita.
Jika perkataan kita bersih, maka bersih pula perbuatan kita.
Pikiran, perkataan dan perbuatan kita adalah cerminan hati kita.
Hati kita menentukan apa yang kita pikirkan.
Pikiran kita menentukan perkataan yang akan kita ucapkan serta perkataan yang kita utarakan menentukan perilaku kita.
Oleh karena itu, apa yang kita perbuat sekarang akan ikut serta menentukan masa depan kita......
HATI-HATI MEMBAWA HATI
Kalau tak mampu MENCINTAI,
Jangan pernah sentuh hati seseorang..
Kalau tak mampu SETIA,
jangan pernah mengukir janji..
Kalau tak mampu MENGGENGGAM HUBUNGAN,
jangan pernah beri harapan..
Karena HATI MANUSIA itu...
Terlalu BERNILAI untuk DISAKITI,
Terlalu MAHAL untuk DISIA-SIAkan dan
Terlalu BERHARGA untuk DIHANCURkan.
Ingatan buat DIRI...
Jangan tersalah memberi HATI pada insan
yang tak sudi, pada insan yang tak mengerti...
Karena sekali kau memberi,
selamanya dia di HATI,
karena sekali kau dilukai,
sampai kapan pun tetap kau ingati...
Ingatan untuk DIRI...
Hati-hatilah dalam memberi HATI,
sebab ia hanya untuk insan yang tahu MENGHARGAI
betapa tingginya nilai sekeping HATI...
Hati-hati membawa hati..
Lebih baik menata hati !
Hidup itu sangat simple
Jika ada orang bicara mengenai kita di Belakang,
itu adalah tanda bahwa kita sudah ada di Depan..
Saat orang bicara merendahkankan diri kita,
itu adalah tanda bahwa kita sudah berada di tempat yang lebih Tinggi.
Dan saat orang bicara dengan nada Iri mengenai kita,
itu adalah tanda bahwa kita sudah jauh Lebih Baik dari mereka..
Bukankah saat orang bicara Buruk mengenai kita,
itu adalah tanda bahwa kehidupan kita sebenarnya Lebih Indah dari mereka?
Jadi,Tetaplah Berpikir Positif dan jangan pernah merasa tersudut dengan kata-kata yang seringkali menyudutkan diri kita.
Berpengetahuan Namun Tetap Memiliki Hati Itulah Kecerdasan Sejati
Menuntutlah
ilmu sampai ke Negeri Cina. Kejarlah ilmu sampai ke Amerika.
Berpengetahuan memang tidak ada yang salah. Malahan adalah kewajiban.
Namun dengan bertambahnya pengetahuan, sehingga memiliki kepintaran. Jangan sampai menjadi lupa untuk tetap memiliki hati.
Apa
gunanya memiliki segunung pengetahuan, tetapi melupakan luasnya samudra
kebajikan? Berpengetahuan dan tetap memiliki hati itulah kecerdasan
sejati.
Sebab
ketika manusia berpengetahuan dan lupa dengan hatinya, maka bencana
kehidupan di mulai. Pengetahuan tanpa kendali hati membuat manusia
terjebak dalam kebebasan yang tak bertanggung jawab.
Hidup semaunya atas nama hak dan kebebasan sungguh menyesalkan dan kehilangan hati.