![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH9BtisNCXco92_WE7c3c5Xo6m3af1QKbTP-wXp6eQwVsAm-dgAqdiOnlz21egsEi3hamGRahh-89Ied0Zn8tbSlpbRM41eM6I6Mjqh8P8tlZDMLzoFeIMgr3lKoIB0jPDVbwOfkABmAJM/s320/ikatan-sahabat-muslim-animasi-gadis-muslim-berjilbab-cantik-1-1.jpg)
Petaka dan Larangan Pacaran Menurut
Islam. Sekiranya manusia mau menengok siklus kehidupannya dari mulai
setetes nuthfah (air mani) hingga tua dan akhirnya meninggal dunia, Ia
akan merasa bahwa dirinya adalah makhluk yang hina dan lemah.
Semua kecantikan kiranya berasal dari
nuthfah hina tersebut dan segala ketampanan kiranya hanya beberapa tahun
dari masa muda yang kemudian akan keriput dan binasa.
Namun orang-orang menyangka, bahwa masa
yang mereka namakan sebagai masa terindah dalam hidupnya, Adalah masa
istimewa yang sayang kalau didiamkan begitu saja dengan kekangan aturan
agama, bagi laki-laki masa itu adalah masa mencari pasangan
sementaranya, dan bagi seorang gadis masa itu adalah masa untuk membuat
semua orang terkesima dengan kecantikannya.
Dengarkan dan berfikir jernihlah wahai
saudara dan saudariku, kenapa agama Islam yang kita anut ini, sangat
membatasi pergaulan antara laki-laki dan wanita?
Tahukah Anda? Karena semua keinginan
laki-laki kepada wanita dan pujian-pujian gombal mereka kepada
pasangannya hanya untuk sampai kepada satu titik di mana seorang wanita
harus memberikan kehormatannya.
Jika cinta yang mereka ukir, sebelum
pernikahan, maka yang tinggal hanyalah penyesalan. Waktu tidaklah bisa
dirayu untuk bisa kembali sehingga dirinya menjadi sosok yang masih suci
dan belum ternodai.
Hingga kebencian menghantui si bunga
yang telah layu, karena si kumbang belang telah menghisap kehormatannya
secara haram. Sebagaimana banyak juga orang menyangka bahwa pacaran
adalah hal yang mutlak sebelum menjalani pernikahan.
Karena ia adalah masa penjajakan guna
mencari partner yang ideal dan serasi bagi masing-masing pihak, Hanya
teknisnya saja yang perlu diperhatikan dan dikontrol agar tidak
keblablasan.
Tapi dalam kenyataannya, masa penjajakan
ini tidak lebih dimanfaatkan sebagai pengumbaran nafsu syahwat semata,
Bukan bertujuan secepatnya untuk melaksanakan perkawinan. Oleh karena
itu, saya pastikan bahwa semua cinta yang mereka namakan dengan pacaran
adalah haram apa pun alasan dan bagaimana pun teknisnya.
Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. al-Isra’ [17]: 32)
Pintu apakah yang lebih lebar dan paling
dekat dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?! Kalaulah kita
ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang
berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah
memiliki semua kuncinya.
Ada Kamuflase Dalam Pacaran
Banyak orang menyangka bahwa pacaran
adalah satu-satunya langkah menuju sebuah pernikahan. Menurut mereka
dengan berkenalan satu sama lain dengan cara ini, akan lebih akrab,
sehingga lebih mudah mengetahui sifat dan karakter pasangannya. Sekali
kali tidak!
Karena masa-masa yang mereka sebut
dengan pacaran, adalah masa yang sangat sulit untuk mendeteksi kejujuran
dan memahami kepribadian, Sebab setiap pasangan tengah melakukan
kamuflase terhadap pasangannya.
Maka kita tidak melihat banyaknya
terjadi kegagalan dalam membangun rumah tangga seperti pasangan yang
membangun rumah tangganya dengan pacaran.
Bahkan banyak pula diantara mereka gagal
sebelum sampai pelaminan, setelah ia mengorbankan segalanya termasuk
kehormatan dirinya. Karena apa yang selama ini tertutupi telah
tersingkap.
Islam Membicarakan Etika Pergaulan Lawan Jenis
Islam sebagai agama yang paripurna telah
mengetahui problematik sosial itu sehingga ia memberikan batas-batasan
pergaulan lawan jenis serta menutup segala celah yang dapat membawa
kepada kenistaan tersebut, di antaranya:
1. Menundukkan Pandangan Terhadap Lawan Jenis
Firman Allah SWT: “
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya.” (QS. An-Nur [24]: 30-31)
2. Mewajibkan bagi wanita menutup seluruh auratnya di hadapan laki-laki ajnabi (selain suami dan mahramnya)
Aurat bagi wanita
adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua pergelangan tangannya,
Selain itu maka wajib ditutupi sebagaimana ia menutupinya ketika sedang
shalat, dengan kain yang tebal, tidak transparan dan tanpa diberi
wangi-wangian.
Allah SWT berfirman: “Rayuan
Setan Dalam Pacaran” dalam situs www.musl im. or. i ri dengan
penyesuaian “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) tampak daripadanya, dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya.” (QS. An-Nur [24]: 31)
Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di dalam mentafsirkan ayat di atas: “Dan seluruh badannya adalah termasuk zinahnya (perhiasannya).”
3. Memerintahkan wanita agar tinggal di rumahnya dan tidak bersolek keluar rumah
Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab [33]: 33)
Karena sesungguhnya
diamnya mereka di rumah-rumah mereka akan menjaga kehormatan mereka
sendiri, dan menjauhkan fitnah bagi laki-laki yang memiliki penyakit di
dalam hatinya.
Oleh karena itu,
dispensasi bagi kaum wanita untuk tidak menghadiri shalat Jum’at dan
shalat berjama’ah adalah semata-mata untuk menjaga kesucian mereka.
4. Melarang wanita safar tanpa didampingi mahramnya
Rasulullah Saw bersabda: “Janganlah seorang wanita melakukan safar (perjalanan jauh) tanpa didampingi mahramnya.” Bahkan
dalam safar syar’i seperti haji dan umrah pun haram bagi wanita
melaksanakannya, kecuali dengan suami atau mahramnya sebagaimana dalam
sebuah hadits
Seorang berkata kepada Rasulullah : “Ya Rasulullah sesungguhnya istriku hendak berhaji, sedangkan aku telah mendaftarkan diri untuk berjihad?” Maka Rasulullah bersabda: “Pulanglah, dan berhajilah bersama istrimu.”
5. Melarang khalwat (berdua-duaan antara laki dan wanita)
Rasulullah bersabda: “Tidaklah bersepi-sepi seorang laki-laki dengan wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” Demikian
juga campur baurnya kaum lelaki dan wanita di sekolah-sekolah,
kampus-kampus, kantor-kantor dan yang semisalnya, maka itu semua
terlarang dalam Islam karena akan mendatangkan fitnah yang besar. Itulah
aturan-aturan Islam, maka barangsiapa yang melampauinya sungguh ia
telah menzalimi dirinya sendiri.
Adakah Pacaran Islami?
Jika Anda menanyakan, “Adakah pacaran yang islami?” Maka kami katakan, “Memberikan label sesuatu dengan Islam, harus mengikuti aturan Islam.”
Dan Rasulullah bersabda: “Telah
ditulis atas anak Adam bagiannya termasuk zin, ,dan tidak bisa tidak.
Mata zinanya adalah melihat, telinga zinanya adalah mendengar, lisan
zinanya adalah ucapan, tangan zinanya adalah sentuhan, kaki zinanya
adalah langkah, dan hati ia akan berhasrat dan berangan-angan dan akan
dibenarkan atau didustakan oleh farji.”
Maka tanyakan kepada semua orang adakah
dalam pacaran yang lepas dan itu?! Adakah di antara mereka yang tidak
pernah bersentuhan kulit?
Tidak pernah melihat kekasihnya?! Tidak
pernah terlintas di hatinya adanya seorang wanita?! Maka jawabnya,
seperti halnya seorang yang ingin berenang, bisakah ia berenang tanpa
basah sedikit pun?!
Yang cukup menyedihkan, terkadang gaya
pacaran seperti ini dibungkus dengan agama seperti pura-pura bertanya
tentang masalah agama kepada lawan jenisnya, miss called, atau SMS
kepadanya untuk bangun shalat tahajjud, dan lain-lain. Inna lillahi wa
inna ilaihi raji’un.
Nasihat Terakhir
Sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Wahai
para pemuda barangsiapa diantara kalian telah mampu untuk menikah, maka
menikahlah. Karena sesungguhnya ia lebih dapat menundukkan pandangan
dan lebih menjaga farjinya.”
Jika Anda telah mampu untuk itu, apa
yang menghalangi Anda untuk merajut cinta yang halal? Relakah Anda
mengorbankan agama Anda demi dunia yang tidak pernah ada habis-habisnya?
Sukakah Anda menodai kehormatan Anda
hanya karena karier yang membuat buta mata hati Anda? Demi Allah telah
banyak kasus perbuatan amoral dari para pemuda dan pemudi karena ia
lebih mencintai cinta yang haram dari pada cinta yang halal.